Pages

Makanan ikan cupang

Minggu, 10 Juli 2011



Jenis-makanan ikan cupang:
a. Kutu air
b. Jentik nyamuk
c. Cacing sutra
a. Kutu Air.
Pakan utama ikan cupang adalah kutu air, jentik nyamuk, cacing sutra dll. Kutu air adalah sejenis hewan renik berkaki ruas, bentuknya menyerupai udang renik, berwarna merah sampai kecoklatan (gbr kutu air yang diperbesar dari aslinya). Kutu air hidup pada suhu berkisar 22-31 derajat selsius dengan pH antara 6,67. Binatang renik ini bisa didapat melalui pedagang ikan ataupun dengan menangkap sendiri di alam. Untuk mendapatkan kutu air diperlukan sebuah alat penyerok atau alat yang menyerupai jaring bola basket, terbuat dari bahan kain sutra atau nilon, dengan kerapatan kain, lumpur tidak lolos. Kutu air mudah ditemui ditempat-tempat seperti, di waduk, kali atau genangan air bersuhu sejuk. Untuk menjaga agar kutu air masih hidup hasil penangkapan di alam sampai ketempat, sebaiknya kutu air diberi batu es. Mengapa demikian? Hal ini penting untuk menjaga agar kutu air tidak mati lemas kepanasan, karena batu membantu udara di air menjadi sejuk dan segar.

Jentik Nyamuk:
Jentik nyamuk termasuk makanan kesukaan ikan cupang,tetapi jentik nyamuk hanya bisa dikonsumsi oleh cupang dewasa saja, sedangkan untuk anak-anak ikan cupang tidak. Ukuran jentik nyamuk lebih besar dari kutu air. Jentik-jentik nyamuk hidup pada suhu 22-31 derajat selsius dan  hampir di semua tempat mudah ditemukan. Oleh karena itu untuk pakan ikan cupang tidak akan kekurangan, selama kita mau mencarinya untuk pakan ikan cupang. Jentik nyamuk yang kita tangkap dari alam ditampung pada ember plastik lalu kita pisahkan antara jentik dengan kotoran atau sampah yang ikut terbawa di alat penyerok. Setelah dibersihkan dari kotoran, jentik nyamuk langsung diberikan pada ikan cupang. Jika jentik nyamuk terlalu lama ditempat penyimpanan dikhawatirkan akan menimbulkan masalah. Yaitu rumah kita akan menjadi sarang nyamuk tentunya. Yang lebih berbahaya lagi dari dampak negatif yang ditimbulkan oleh nyamuk, adalah penyakit demam berdarah.

Cacing sutra:
Bentuk tubuh cacing ini menyerupai rambut dengan panjang badan antara 1-3 cm. Warna cacing sutra merah kecoklatan. Cacing sutra banyak ditemui disungai-sungai, genangan air sawah atau di selokan air. Cacing sutra mempunyai kandungan protein sekitar 57% dan 13 lemak. Cacing sutra adalah hewan hermaprodit berkembang biak melalui telur secara eksternal. Telur-teur akan dibuahi oleh pejantan akan membelah menjadi dua sebelum menetas. Cacing sutra banyak dijual di pedagang ikan hias sebagai pakan ikan. Cacing sutra akan cepat mati, apabila menempatkanya di sembarang tempat. Bau bangkai cacing sutra yang mati cukup akan mengganggu. Untuk mencegah hal itu, sebaiknya sisa cacing sutra yang masih ada ditempatkan di wadah yang berisi air bersih. Tinggi air dalam wadah 5-7 cm, hal ini dimaksudkan agar oksigen yang ada di wadah tsb cukup tersedia dan cacing sutra merasa nyaman. Untuk mengetahui cacing sutra itu hidup ditandai dengan cacing itu membentuk gumpalan berwarna merah segar kecoklatan. Air dalam wadah tempat penyimpanan cacing sutra, diganti dengan air besih 2 kali sehari.
Sumber : http://www.e-dukasi.net/index.php?mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Pengetahuan%20Populer/view&id=194&uniq=1575

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.